Solo, Jateng, 2/9 (LintasMedan) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta kepala daerah tidak menyetok vaksin COVID-19 demi percepatan vaksinasi kepada masyarakat.
“Insya Allah stok vaksin aman. Makanya saya mengimbau pimpinan daerah, jangan stok vaksin. Vaksin datang, suntikkan, vaksin datang, suntikkan,” katanya di sela peninjauan vaksin untuk pesantren dan disabilitas di Rumah Sakit Umum Islam Kustati Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (2/9).
Ia mengatakan hingga saat ini vaksin terus datang dari luar negeri sehingga dipastikan ketersediaan dalam kondisi aman.
“Ini terus mengalir jumlah vaksin dari luar negeri. Berkat kerja keras Bu Menlu dengan berbagai macam skema. Selain beli, ada donor dari bilateral dan multilateral,” katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi, mengemukakan bahwa pihaknya berupaya mengejar pencapaian target 2 juta dosis vaksinasi COVID-19 per hari pada September 2021 dengan melibatkan berbagai instansi terkait.
“Kita mengupayakan target 2 juta dosis per hari pada September 2021 bisa tercapai,” katanya di Jakarta, Kamis (2/9).
Menurut Nadia strategi untuk mencapai target tersebut ditempuh dengan melibatkan unsur TNI, Polri, swasta, ormas, dan organisasi keagamaan.
Ia menambahkan, vaksin COVID-19 akan terus didistribusikan ke seluruh provinsi dan masing-masing daerah bisa menentukan prioritas sasaran.
Mengenai daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau, kata Nadia, pemerintah akan dibantu oleh personel TNI dan Polri.
Menurut dia, pemerintah telah memiliki stok vaksin yang aman dan saat ini di daerah setidaknya ada 17 juta dosis yang beredar dan pekan ini ada 4 juta vaksin Sinovac yang akan didistribusikan,” katanya.
Distribusi
Sekretaris Perusahaan sekaligus Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto menjelaskan distribusi vaksin COVID-19 berdasarkan alokasi dan permintaan dari Kemenkes.
Bio Farma terus berkoordinasi dengan Kemenkes untuk mendistribusikan sesuai prioritas dan sasaran daerah yang telah ditetapkan.
Dia mengatakan pendistribusian vaksin tetap harus mempertimbangkan ketersediaan vaksin yang siap didistribusikan atau sudah mendapatkan lot rilis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Sejak Januari hingga akhir Agustus 2021, Bio Farma sudah mendistribusikan 129.891,072 dosis ke seluruh provinsi,” katanya.
Selama Agustus, kata Bambang, Bio Farma sudah mendistribusikan kurang lebih 42.860.100 dosis. Berlanjut pada 1 September, Bio Farma mendistribusikan sebanyak 3.064.640 dosis ke 32 provinsi.
Per September, kata Bambang, Bio Farma siap mengirim 18 juta dosis vaksin ke seluruh provinsi. “Kemudian pada bulan ini akan ada tambahan pasokan vaksin dari produksi Bio Farma sebanyak 23.280.000 dosis dan juga tambahan produk jadi vaksin CoronoVac sebanyak 25 juta dosis.
“Itu belum termasuk tambahan vaksin dari skema multilateral Covax/Gavi, bilateral, maupun donasi bilateral lainnya yang akan datang juga pada September,” katanya.
Bambang memperkirakan total ketersediaan stok vaksin di Indonesia pada September bisa mencapai lebih dari 70 juta dosis. Kedatangan bulan September diawali dengan masuknya vaksin AstraZeneca skema bilateral pada tanggal 1 September 2021 sebanyak 583.400 dosis.
Dengan begitu, total vaksin COVID-19 yang sudah tersedia dan didistribusikan di Indonesia sebanyak 217.936.360 dosis sampai akhir Agustus 2021. Rinciannya dalam bentuk bulk 153.900.280 dosis dan produk jadi 64.036.080 dosis. (LMC-03/AN)