Medan, 1/10 (LintasMedan) – Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Baskami Ginting menyoroti lonjakan harga beras selama beberapa bulan terakhir sehingga perlu dicarikan solusinya.
“Pemprov Sumut dan jajaran, Bulog serta pemangku kepentingan lainnya harus berkoordinasi untuk mengambil langkah-langkah antisipasi guna menghindari lonjakan harga beras yang terjadi agar tetap stabil,” katanya kepada pers, di Medan, Minggu (1/10).
Menurut dia, langkah mengantisipasi lonjakan harga beras di antaranya perlu lebih gencar lagi dilakukan melalui operasi pasar, menggelar pasar murah, pemantauan sentra produksi pertanian, serta memperkuat dan menjaga alur distribusi yang tentunya harus didukung oleh aparat berwenang di Sumut ini.
“Tren kenaikan harga beras juga dapat dipicu dari persoalan rantai pasok, tingginya biaya produksi, kelangkaan pupuk, dan dampak cuaca ekstrim seperti El Nino,” ujarnya.
Baskami mengingatkan, ke depan harga beras perlu segera dikendalikan agar tidak memicu kenaikan angka inflasi di Sumut.
Apalagi, lanjutnya, Sumut selama ini dikenal sebagai salah satu sentra produksi beras yang tersebar di sejumlah kabupaten, antara lain Deli Serdang, Serdang Bedagai dan sebagian di Kabupaten Simalungun.
“Kita sudah masuk awal Oktober, dan dalam waktu dekat akan menjelang Natal dan Tahun Baru yang kita harapkan harga bahan pokok tetap stabil,” ucapnya.
Sebelumnya, untuk antisipasi kenaikan harga beras Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Provinsi Sumatera Utara sudah menggelontorkan sebanyak 2,5 ton beras pada kegiatan pasar murah.
“Harga pangan beberapa hari ini masih relatif tinggi, terutama harga beras, jadi kita sudah memanggil juga beberapa pemasok, penyalur untuk bekerja sama dalam pasar murah,” ujar Kepala Disperindag ESDM Sumut, Mulyadi Simatupang.
Mulyadi menjelaskan dalam beberapa pekan harga beras khususnya harga beras medium di sejumlah pasar Kota Medan mengalami kenaikan dan berada di atas harga eceran tertinggi (HET).
“Saat kemarin kami lakukan sidak di beberapa pasar, kami menemukan harga beras medium dijual Rp15.000/kg, padahal kalau harga yang ditetapkan hanya Rp11.500/kg. Jadi pasar murah ini salah satu upaya untuk mengendalikan harga beras tersebut,” paparnya. (LMC-02)