
Gedung kantor pusat PT Bank Sumut di Jalan Imam Bonjol Medan. (Foto: LintasMedan/ist)

Medan, 25/1 (LintasMedan) – Bank Sumut tahun 2016 membukukan laba kotor konsolidasi (unaudited) sebesar Rp815,8 miliar di tengah perlambatan ekonomi dan kebijakan moneter yang cukup ketat.
“Pencapaian laba tersebut tercatat merupakan perolehan laba terbesar sepanjang sejarah beridirinya Bank Sumut,” kata Direktur Utama PT Bank Sumut Edie Rizliyanto pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Sumut, di Medan, Rabu.
Selain laba, lanjut dia, Bank Sumut juga berhasil menekan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan dari lima persen menjadi 4,68 persen pada posisi Desember 2016.
“NPL sebesar 4,68 persen tersebut terendah dalam tiga tahun terakhir,” tambahnya.
Dalam upaya peningkatan kinerja tersebut, Edie berharap, para pemegang saham dapat memberikan dukungan penyertaan modal yang lebih besar agar Bank Sumut dapat meningkatkan ekspansi bisnisnya secara lebih luas lagi.
Disebutkannya, saat ini Bank Pembangunan Daerah (BPD) telah berkomitmen mensukseskan program Transformasi BPD yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi pada Mei 2015.
Dewasa ini, Bank Sumut sendiri sudah berhasil menduduki peringkat lima secara nasional dan merupakan peringkat pertama BPD di luar Jawa.
Sementara itu, Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi pada acara pembukaan RUPSLB Bank Sumut berharap kinerja bank tersebut ke depan bisa lebih baik lagi.
“Saya ingin kinerja PT Bank Sumut lebih baik lagi ke depannya. Yang penting direksi harus bisa lebih kompak,” ucap dia.
Pada kesempatan itu, Gubernur Sumut selaku pemagang saham pengendali menetapkan H T Mahmud Jeffry sebagai Direktur Bisnis dan Syariah Bank Sumut.
Mahmud Jeffry menggantikan posisi Edie Rizyanto yang diangkat menjadi Dirut Bank Sumut sejak 6 Maret 2015. (LMC-01)