
Massa dari beberapa elemen masyarakat menggelar orasi dalam aksi solidaritas Muslim Rohingya, di depan gedung DPRD Provinsi Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu (30/8). (Foto: LintasMedan/ist)

Medan, 30/8 (LintasMedan) – Massa dari beberapa elemen masyarakat di Sumatera Utara (Sumut) menggelar aksi solidaritas untuk Muslim Rohingya di depan gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu, menuntut pemerintah Myanmar segera menyelesaikan masalah kemanusiaan di negara itu.
“Kami meminta dukungan dunia internasional dan PPB bersikap tegas atas peristiwa pembantaian muslim Rohingya di Myanmar, mereka adalah saudara kita juga ” kata korlap aksi Dodi Candra.
Selain itu, Dodi dalam orasinya juga meminta pemerintah Indonesia turut berperan aktif dalam menyelesaikan masalah kemanusiaan di Myanmar sebagai sesama negara di Asia Tenggara.
“Pembunuhan anak-anak, wanita dan warga sipil etnis Rohingya adalah pelanggaran hak asazi manusia, sehingga organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa harus menggelar pengadilan Mahkamah Internasional atas kejahatan kemanusiaan di Myanmar,” katanya.
Diperkirakan sekitar satu juta orang Muslim di Rohingya terpaksa hidup di luar Myanmar dan belum ada negara ketiga yang bersedia menerima mereka secara permanen.
Aksi solidaritas tersebut berlangsung kondusif di mana massa hanya menggelar orasi sambil menggelar poster dan membawa beberapa orang bocah dari kepala keluarga pengungsi Rohingya di Medan.
Massa yang tergabung dalam aksi solidaritas Rohingya itu diterima oleh beberapa orang anggota DPRD Sumut, antara lain Nezar Djoeli, Basyir dan Ikrimah Hamidy.
Pada kesempatan itu, anggota DPRD Sumut Nezar Djoeli menyarankan pemerintah Indonesia untuk mendorong negara-negara ASEAN membela etnis Rohingya.
“Indonesia juga harus mendorong negara-negara ASEAN untuk berpartisipasi dalam memberikan fasilitas penampungan sementara bagi para pengungsi Rohingya yang terusir dari negerinya,” ujar politisi dari Partai Nasdem ini.
Sebagaimana diinformasikan, hingga kini kekerasan terhadap minoritas muslim Rohingya di Arakan, Myanmar, masih terus terjadi.
Myanmar berpenduduk 75 juta jiwa dan menurut PBB muslim Rohingya yang berjumlah 800.000 orang merupakan salah satu kaum minoritas paling tertindas di dunia. (LMC-02)