
Mendikbud Muhajir Effendy (tengah) disaksikan Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung (kiri), menyerahkan secara simbolis Kartu Indonesia Pintar kepada salah seorang siswa, di halaman gedung SMP Negeri 5 Medan, Senin (4/9). (Foto: LintasMedan/ist)

Medan, 4/9 (LintasMedan) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy membagikan secara simbolis Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 1.200 pelajar SMP di Medan.
“Kami berhadap dana KIP ini dapat digunakan untuk membeli perlengkapan sekolah, seperti buku, tas dan sepatu siswa. Jangan dana tersebut dibelikan pulsa apalagi para orang tua memakainya untuk membeli rokok, jika ketahuan maka penyalurannya akan kami berhentikan,” katanya pada acara penyerahan Kartu Indonesia Pintar, di SMP Negeri 5 Medan, Senin (4/9).
Ia menjelaskan, penyaluran KIP merupakan salah satu program prioritas Presiden RI Joko Widodo, guna meringankan beban para siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu sekaligus mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan merata di seluruh Tanah Air.
KIP bertujuan untuk menjamin anak usia sekolah (6-21 tahun) dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk mendapatkan manfaat Program Indonesia Pintar, jika terdaftar di sekolah, madrasah, pondok pesantren, kelompok belajar (Kejar Paket A/B/C) atau lembaga pelatihan maupun kursus.
Kemdikbud, menurut mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu, menargetkan menyalurkan sekitar 16,4 juta KIP pada 2017 atau turun jika dibandingkan tahun sebelumnya yang menyalurkan sekitar 17,9 juta kartu.
Sedangkan, penyesuaian penerima Program Indonesia Pintar (PIP) tersebut didasarkan atas hasil evaluasi dari pelaksanaan 2016.
Dikatakan Muhajir, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus mendorong percepatan implementasi PIP di seluruh daerah, tidak terkecuali di Kota Medan.
“Selain percepatan implementasi program Indonesia pintar, kami juga berkunjung untuk mempercepat distribusi Kartu Indonesia Pintar,” tambahnya.
Acara penyerahan KIP itu turut dihadiri, antara lain Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung dan Kadis Pendidikan Kota Medan Hasan Basri.
Walikota Medan H.T Dzulmi Eldin dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kadis Pendidikan Medan, mengatakan bahwa bantuan pendidikan melalui KIP dirasa membantu sekali bagi siswa kurang mampu karena memang biaya peralatan sekolah seperti buku tulis, baju, sepatu membutuhkan biaya yang cukup banyak.
“Semoga Kartu Indonesia Pintar ini dapat dimanfaatkan para siswa yang kurang mampu dalam mendukung proses belajar mengajar,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, program tersebut juga berguna untuk mewujudkan Indonesia Pintar, sehingga kedepan tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah dan mereka bisa mengenyam pendidikan sesuai dengan program wajib belajar 12 tahun. (LMC-04)