
Radja Nainggolan (kanan) saat memperkuat timnas Belgia di Piala Eropa 2016 di Prancis. (Foto: LintasMedan/Rtr)

Jakarta, 6/7 (LintasMedan) – Performa Manchester United (MU) diprediksi akan bertambah melesat jika klub yang bermarkas di Old Trafford Inggris itu bisa menggaet pemain gelandang Radja Nainggolan dari AS Roma.
Sambil menunggu kepastian akan kemanakah pria berdarah Batak itu akan berlabuh, mulai muncul analis tentang latar belakang dan dampak apabila Radja bergabung dengan Manchester United.
Pengamat sepak bola Zen Rahmat Sugito, menganggap sosok Radja Nainggolan apabila bergabung dengan MU akan berdampak meyakinkan bagi pasar Indonesia terhadap klub tersebut.
Alasannya, MU adalah salah-satu klub yang memiliki penggemar fanatik di Indonesia.
“Orang Indonesia yang menggemari MU bisa saja “happy”, tapi saya kira dampak kehadiran Radja tidak terlalu signifikan. Jika ada yang membeli jersey MU, itu keuntungannya tidak sebesar yang dibayangkan. Lagi pula yang membeli jersey yang asli ‘kan terbatas,” kata Zen.
Tanpa kehadiran Radja, menurut Zen, MU selama ini sudah memiliki fans yang fanatik dan loyal.
Apalagi, adanya laporan-laporan yang menyebutkan bahwa penggemar fanatik klub ‘setan merah’ – julukan MU – lebih banyak berdiam di benua Asia, tentu ini tidak bisa dipandang sebelah mata.
“MU sudah memiliki brand di Indonesia, itu benefit tidak langsung,” ucapnya.
Jelas tidak bisa dipungkiri, Indonesia adalah salah-satu pangsa pasar yang menggiurkan untuk mendongkrak brand klub sepak bola.
“Gampang saja, lihat saja setiap pekan ketika laga klub-klub elite Liga Primer Inggris ditayangkan secara langsung melalui televisi,” katanya.
Para fanatikus klub-klub akan berduyun-duyun untuk nonton bareng alias nobar, seperti layaknya mereka mendatangi stadion seperti Old Trafford atau Anfield.
Pada 2008 lalu, saat mendapat predikat klub terkaya di dunia, keuntungan hak siar televisi MU meningkat 50 persen, sementara keuntungan penjualan tiket meningkat pula. Adapun kontribusi sponsorship naik menjadi 14 persen.
Ketertarikan MU dan klub Liga Inggris lainnya untuk menggaet gelandang AS Roma, Radja Nainggolan, telah pula menjadi perbincangan menarik bagi sebagian masyarakat sepak bola di Indonesia, karena pemain timnas Belgia itu memiliki darah Indonesia.
Ayahnya, Marianus Nainggolan, adalah warga negara Indonesia bersuku Batak, tetapi Radja Nainggolan kelahiran 1988 itu lebih banyak dibesarkan oleh ibunya, Lizy Bogaerts, yang warga negara Belgia.
“Saya pakai nama ‘Nainggolan’ karena orang tua saya memiliki nama itu dan saya memiliki darah Batak dari ayah saya. Saya bangga menjadi orang keturunan Indonesia, meski lahir di Belgia,” kata Radja.
Kedua orang tuanya berpisah ketika dia masih bocah. Walaupun belum ada kepastian tentang kepindahannya, sejumlah media terbitan Italia telah menyebutkan bahwa Radja Nainggolan
telah ditawari MU dengan nilai gaji sekitar Rp 111 miliar per tahun.
“Itu mungkin saja benar, mungkin saja tidak. Kita lihat nanti,” kata Radja, awal Juli 2017 lalu, menanggapi kabar yang mengaitkannya dengan salah-satu klub sepak bola terkaya di dunia itu.
Selain Manchester United, nama Radja juga dikaitkan dengan klub elite asal London, Chelsea, yang dikabarkan juga tertarik untuk merekrut pemain gelandang ini. (LMC-03/BBC)