Tarutung, 27/7 (LintasMedan) – Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan berkomitmen menaikkan posisi tawar petani tradisional di daerah itu dengan cara menambah sarana prasarana pertanian dan memberi kemudahan pemasaran hasil panen.
“Petani harus diberi kemudahan dalam menjalankan aktifitas produksi pertaniannya, sehingga mereka bisa mandiri dan sejahtera,” kata Nikson saat diwawancarai pers, di Tarutung, baru-baru ini.
Kemudahan yang diberikan Pemkab Taput selama ini, antara lain menjamin ketersediaan pupuk untuk petani, melakukan penyuluhan secara berkesinambungan, membenahi dan menambah sarana irigasi serta menyediakan fasilitas pasar lelang.
Khusus mengenai pasar lelang, Nikson mengungkapkan sistem transaksi yang diterapkan akan lebih menguntungkan petani.
“Dengan sistim pasar lelang, tentunya komoditi pertanian yang dipasarkan akan menguntungkan petani bukan para tengkulak. Karena petani bisa langsung mengikuti pergerakan harga komoditi hasil panennya,” ujarnya.
Langkah tersebut, menurut dia, bagian dari strategi Pemkab Taput untuk mengubah pola pikir dan memberi nilai tambah bagi petani.
“Dari pengalaman selama ini, sejak mulai masa tanam petani sudah terjebak hutang termasuk untuk membeli pupuk. Saat panenpun hasil pertanian mereka tak punya posisi tawar karena langsung ditampung oleh sindikat tengkulak,” paparnya.
Kondisi itu pula yang diantisipasi Pemkab Taput dengan menampung hasil panen petani, serta membuka pasar lelang yang dilakukan secara terbuka.
Khusus dalam upaya memajukan sektor pertanian di Taput, Bupati juga telah menyusun program menjadikan kabupaten tersebut sebagai salah satu sentra pertanian unggulan di Sumut.
Melalui program itu Nikson menyatakan optimistis sektor pertanian akan semakin bergairah kembali dan petani yang selama ini meninggalkan usaha mereka untuk mencari nafkah ke kota akhirnya akan kembali ke profesi mereka semula.
“Kami ingin menjadikan sektor pertanian salah satu sumber mata pencaharian yang menjanjikan bagi masyarakat Taput,” ujarnya.(LMC-02)