

Tarutung, 27/7 (LintasMedan) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Utara (Taput) berencana membangun rumah sakit umum daerah (RSUD) bertaraf internasional guna meningkatkan daya tampung dan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Kami sedang mencari lahan untuk lokasi RSUD yang baru, karena area RSUD yang ada saat ini di Tarutung sudah tidak memungkinkan lagi untuk dikembangkan,” kata Bupati Taput Nikson Nababan kepada pers, di Tarutung, baru-baru ini.
Menurut dia, dana untuk membiayai mega proyek RSUD yang baru itu saat ini sudah tersedia.
Keberadaan RSUD bertaraf internasional tersebut, kata dia, kelak dipastikan mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang membutuhkan pelayanan medik dengan standar internasional.
“Dengan adanya RSUD bertaraf internasional, pasien yang membutuhkan pelayanan medik tidak perlu lagi harus pergi keluar daerah atau keluar negeri,” ucap Nikson.
Bupati mengakui, kinerja pengelolaan dan pelayanan di RSUD Tarutung milik Pemkab Taput selama beberapa tahun terakhir cukup menggembirakan, termasuk dari sisi pengelolaan dana.
Bahkan, menurut dia, rumah sakit tersebut mampu memberi kontribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD) Taput.
“Tahun 2016, RSUD Tarutung mampu menyumbang PAD sebesar Rp39.5 miliar lebih,” ujarnya.
Selama ini, kata dia banyak warga Taput berobat ke luar negeri karena fasilitas yang tersedia di rumah sakit setempat masih kurang memadai.
“Mencermati kondisi inilah yang membuat saya berinisiatif untuk mengembangkan RSUD Tarutung menjadi sebuah rumah sakit yang bertaraf internasional,” katanya.
Dia menambahkan, rumah sakit ini kelak bukan hanya diperuntukkan bagi warga Taput semata, melainkan juga terbuka untuk seluruh pasien dari daerah lain.
Nikson mengemukakan pembangunan sektor kesehatan menjadi salah satu program prioritas Pemkab Taput .
Untuk memenuhi program prioritas di bidang kesehatan, Pemkab Taput berupaya menambah tenaga dokter spesialis.
“Kami memberikan insentif kepada setiap dokter spesialis sebesar Rp27 juta perbulan,” ujarnya. (LMC-02)