Medan, 23/5 (LintasMedan) – PT Petrokimia Gresik menepis isu yang menyebutkan stok pupuk bersubsidi mengalami kelangkaan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) saat musim tanam 2017.
“Stok pupuk bersubsidi PT Petrokimia Gresik di wilayah Sumatera Utara dalam kondisi aman sehingga petani tidak perlu khawatir terhadap kelangkaan pupuk,” kata staf Petrokimia Gresik Distribution Centre Medan Nanang Transman, kepada pers di Medan, Selasa.
Nanang di sela bersama sejumlah wartawan meninjau stok pupuk di gudang Tembung, Deli Serdang dan Belawan Medan, mengaku sering mendapatkan laporan terkait dengan sulitnya petani mencari pupuk, termasuk tidak dilayaninya ketika membeli pupuk di kios.
Namun, ia menegaskan sebelum memvonis stok pupuk bersubsidi langka di Sumut, tentunya harus dicari terlebih dahulu kejelasannya tentang alokasi pupuk serta apakah petani tersebut masuk dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) atau tidak.
Pupuk bersubsidi, menurut dia, saat ini tersedia dalam volume yang cukup di gudang dan di kios-kios resmi di sejumlah kabupaten dan kota di Sumut.
Namun alokasinya terbatas dan sering terjadi petani yang membeli pupuk tidak masuk dalam RDKK.
Untuk pupuk jenis phonska, misalnya, volume stoknya di gudang Belawan per 23 Mei 2017 tercatat sebanyak 14.262 ton.
Selain di gudang Medan dan Deli Serdang, pihak PT Petrokimia Gresik memastikan stok phonska di Kabupaten Labuhan Batu sebanyak 98,95 ton, Karo (168,75 ton), Asahan (230 ton) dan Balige, Kabupaten Toba Samosir sebanyak 199 ton.
Stok di gudang daerah-daerah itu juga akan terus bertambah karena ada pupuk yang sedang berjalan atau intransit.
“Petrokimia berupaya terus memperlancar distribusi sehingga alokasi pupuk bersubsidi di Sumut terealisasi sesuai ketentuan yang ditetapkan pemerintah,” katanya.
Sementara itu, pihak PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) selaku BUMN pengelola gudang dan distribusi pupuk milik PT. Petrokimia Gresik menegaskan bahwa proses penyaluran pupuk bersubsidi di Sumut berjalan lancar dan stoknya relatif cukup.
“Kalau memang ada terhambat harus dipertanyakan institusi mana yang menghambat sebelum pupuk sampai ke petani. Penyaluran pupuk subsidi sudah ada aturan dan mekanismenya,” kata pimpinan PT
PT Bhanda Ghara Reksa cabang utama Belawan Nurianto.
Ia menilai, PT. Petrokimia Gresik selaku produsen pupuk selama ini sangat transparan dalam hal penyaluran pupuk bersubsidi, termasuk jenis phonska.
“Jadi, jangan hanya menerima masukan sepihak yang menyatakan pupuk langka,” ujarnya.
Sebagaimana diinformasikan, PT Petrokimia Gresik merupakan produsen pupuk terlengkap di Indonesia yang memproduksi berbagai macam pupuk, seperti Urea, ZA, SP-36, ZK, NPK Phonska, NPK Kebomas, dan pupuk organik Petroganik. (LMC-02)