

Medan, 17/7 (LintasMedan) – Kalangan politisi di DPRD Sumut memprediksi peluang kader untuk diusung parpol maju dalam Pilkada di provinsi itu semakin sempit, karena ada fenomena parpol akan memutuskan memilih kader atau tokoh dari partai lain.
“Kader parpol jangan berharap banyak akan dicalonkan maju dalam Pilkada. Kemungkinan besar ini akan terjadi di semua parpol,” kata anggota Fraksi PAN DPRD Sumut, Aripay Tambunan kepada pers di Medan, Senin.
Namun, dia mengaku belum mengetahui secara pasti apa yang melatarbelakangi sehingga pimpinan danpengurus parpol mengambil keputusan tidak mengutamakan kader.
Menurut dia, keputusan partai yang tidak mengutamakan kader dalam pemilihan kepala daerah
merupakan gambaran dan fenomena demokrasi yang belum siap.
Hal ini dikhawatirkan berpotensi membuat kader yang ingin maju dalam Pilkda terpaksa memilih parpol lain, yang tentu juga siap untuk keluar dari partai.
“Padahal beberapa tahun sebelumnya parpol justru lebih ngotot mengusung kadernya ketimbang memilih calon dari tokoh yang dianggap potensial,” katanya.
Jika fenomena ini terjadi, Aripay mengaku tidak yakin peran partai akan mendominasi dalam memenangkan calon yang diusung dalam Pilkada serentak di Sumut 2018 nanti.
“Jika kader parpol atau tokoh yang diusung ternyata berhasil memenangkan Pilkada, hampir dapat dipastikan itu bukan andil dari parpol. Melainkan karena kerja keras dan kredibilitas calon yang bersangkutan,” tegasnya.
Berdasarkan catatan LintasMedan.com beberapa politisi di DPRD Sumut disebut-sebut mendapat dukungan berbagai elemen masyarakat untuk maju dalam Pilkada kabupaten dan kota.
Mereka itu antara lain, Zahir dari Fraksi PDIP untuk Pilkada Kabupetan Batubara, Syah Afandin dari Fraksi PAN untuk Pilkada Kabupaten Langkat.
Kemudian Muhri Fauzi Hafiz fraksi Demokrat untuk Pilkada Kota Binjai, Ari Wibowo dari Fraksi Gerindra untuk Pilkada Labuhan Batu, serta Juliski Sirmorangkir dari PKPI untuk Pilkada Tapanuli Utara, selanjutnya Ahmadan Hasibuan dari Fraksi PPP untuk Pilkada Tapanuli Selatan. (LMC-02)