Ilustrasi - Patroli Blue Light. (Foto: LintasMedan/ist)

Medan, 23/4 (LintasMedan) – Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Medan terus mengintensifkan patroli “blue light” atau menyalakan lampu biru milik tiga unsur kepolisian yang berada di sejumlah titik-titik di Medan dan sekitarnya sebagai salah satu upaya mengantisipasi kejahatan jalanan.
“Patroli (blue light) digelar secara rutin mulai tengah malam hingga dini hari menjelang subuh,” kata Wakapolrestabes Medan AKBP Tatan Dirsan Atmaja, saat memimpin apel di Lapangan Merdeka Medan, Sabtu (22/4) malam.
Ia menjelaskan, patroli skala besar tersebut secara rutin digelar dengan melibatkan semua satuan fungsi operasional dan Polsek jajaran inti kota.
Upaya pengamanan tersebut, lanjutnya, dimaksudkan mencegah pelaku kejahatan, beraksi pada jam-jam rawan khususnya pada malam hari.
Selain mengintensifkan patroli “blue light”, Polrestabes Medan juga menempatkan anggota di sejumlah tempat yang dianggap rawan kriminalitas, seperti pencurian dan pemberatan (curat), pencurian dan kekerasan (curas) serta pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Melalui patroli blue light, kata Tatan, diharapkan mampu memberikan efek pencegahan kejahatan dan masyarakat tidak merasa takut saat beraktifitas pada malam hari.
Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel memerintahkan anggotanya menembak seluruh pelaku kejahatan dan kerusuhan di daerah itu. Di sela-sela simulasi sistem pengamaman kota di Lapangan Benteng Medan, belum lama ini, Kapolda mengatakan, pihaknya tidak main-main dalam menjaga keamanan di Sumut, terutama di Kota Medan.
Sebagai bentuk keseriusan dan komitmen dalam menjaga keamanan tersebut, pihaknya telah menginstruksikan seluruh personel untuk tidak pernah ragu-ragu dalam bertindak.
Karena itu, Kapolda mengingatkan pihak-pihak yang memiliki niat untuk berbuat kriminal di Kota Medan agar mengurungkan niatnya.
Peringatan tersebut juga ditujukan kepada pihak-pihak yang ingin membuat kerusuhan seperti kelompok preman, tukang palak atau begal yang meresahkan masyarakat.
“Saya perintahkan untuk tembak jidatnya. Hati-hati, jangan coba-coba di Sumut. Tulis itu,” katanya. Dalam perayaan Natal dan tahun baru tersebut, Polda Sumut menerapkan pengamanan dengan pola “maximum security”, ujarnya. (LMC-03)
