

Medan, 27/1 (LintasMedan) – Aktivis perempuan pro demokrasi Ratna Sarumpaet mengimbau kalangan aktivis untuk konsisten berjuang mewujudkan perubahan tata kelola pemerintahan yang baik serta penegakan hukum yang tegas di negeri ini.
“Indonesia saat ini sangat membutuhkan sikap konsistensi segenap aktivis untuk memperjuangkan iklim demokrasi yang sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” katanya pada acara dialog dan silaturahmi dengan berbagai kalangan aktivis Sumut di Medan, Jumat malam.
Dalam forum dialog yang dihadiri seratusan aktivis dari berbagai elemen masyarakat itu, Ratna mengaku lelah mencermati arah dan pola pikir sejumlah aktivis yang terkesan sering berubah-ubah sikap dalam mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik.
Sayangnya menurut dia, sikap inkonsistensi sebagian kalangan aktivis itu justru sering mengemuka di era pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini.
“Padahal lambatnya perubahan itu bukan karena Pemerintah dan DPR nya saja yang lambat, namun juga akibat aktivis yang juga suka berubah-ubah sikap,” ucapnya.
Menurut dia kebebasan berdemokrasi di era pemerintahan kali ini justru yang terburuk dari beberapa pengalamanannya sebagai aktivis pejuang demokrasi.
“Kali ini paling aneh, saya nggak tau kenapa dituduh makar, saya makar apa,” katanya.
Namun dia menilai pembungkaman berdemokrasi itu bisa terjadi ketika sebuah kekuasaan menjadi sangat lemah. “Itu hanya terjadi pada pemerintahan yang sudah sangat down,” ucapnya.
Forum dialog itu menghadirkan pembicara lain di antaranya anggota DPR dari Fraksi Gerindera Raden Muhammad Syafii (Romo), pakar hukum Sumatera Utara Hamdani Harahap serta Ustadz Sudirman Timsar Zubil yang juga ketua Majelis Syuro FUI Sumut. (LMC-02)