
Ilustrasi

Medan, 24/12 (LintasMedan) – Kota Sibolga pada November 2016 mengalami inflasi sebesar 0,99 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 132,72 poin atau tertingi dibanding tiga kota lain di Sumatera Utara (Sumut).
Data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut di Medan, baru-baru ini, menyebutkan, berdasarkan survei sementara dari empat kota di Sumut, inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 0,99 persen, disusul Pematangsiantar sebesar 0,80 persen, Medan 0,74 persen dan Padangsidimpuan 0,77 persen.
Dengan demikian, Sumut pada November 2016 mengalami inflasi sebesar 0,76 persen.
Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 2,32 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,60 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,57 persen dan kelompok sandang -1,08 persen.
Selanjutnya, kelompok kesehatan 0,05 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga -0,05 persen, serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan -0,05 persen.
Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Kota Pekanbaru, Riau, sebesar 1,30 persen dengan IHK 127,60 dan inflasi terendah terjadi di Bengkulu sebesar 0,06 persen dengan IHK 134,84.
Di Indonesia, pada bulan November 2016 dari 82 kota yang diamati Indeks Harga Konsumennya, tercatat sebanyak 78 kota mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 2,86 persen dengan IHK 127,58. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Singkawang, Kalimantan Barat, yakni sebesar 0,05 persen dengan IHK sebesar 124,51 poin. (LMC-01)