Medan, 17/5 (LintasMedan) – Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara Nurhajizah Marpaung minta perusahaan asal Tiongkok merealisasikan komitmen dan rencana investasi pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kelurahan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan.
“Saya berharap pembangunan yang mana juga yang akan dimulai silahkan saja, bisa pembangunan pembangkit listrik (di Sicanang) terlebih dahulu, atau pembangunan industri di Kuala Tanjung itu. Tapi kita harapkan pembangunan dapat dimulai peletakan batu pertamanya segera dilaksanakan,” katanya di Medan, Rabu.
Nurhajizah mengemukakan hal itu saat menerima kunjungan Direktur Sunrise Investment Group Frank Wong dan Adil Anwar beserta konsultan perusahaan tersebut Ardjan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, lanjut Wakil Gubernur, akan segera mengeluarkan surat rekomendasi kepada Pemeritah pusat sebagai wujud dukungan atas rencana perusahaan asal Tiongkok itu membangun PLTS di Medan, sebagaimana yang dimohonkan calon investor tersebut.
“Kami akan segera mengeluarkan rekomendasi usaha, tapi kita minta agar ada keseriusan dari pihak investor untuk jadwal pembangunan yang akan dilakukan,” ujarnya.
Dengan demikian, lanjut dia, Pemprov Sumut juga akan lebih mudah melakukan koordinasi kepada Pemerintah pusat bahkan membantu investor dalam proses perizinan di tingkat pusat.
Jika surat rekomendasi untuk pengurusan perizinan kepada pemerintah pusat sudah dikeluarkan, maka pihak investor juga diharapkan dapat segera mengurus perizinan ke instansi terkait di tingkat pusat paling lambat sebulan setelah surat rekomendasi dikeluarkan.
Menanggapi permintaan Wagub Sumut, Direktur PT Sunrise International Investment Group Frank Wong, memastikan akan membangun pembangkit listrik yang menghasilkan daya 600 MW di atas tanah seluas 100 hektar di Kelurahan Sicanang.
Selain berharap surat rekomendasi dari Pemprov Sumut, pihaknya sudah melayangkan surat permohonan rekomendasi untuk proyek pembangunan pabrik di Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara.
“Kami bersungguh-sungguh untuk menanamkan modal di Sumatera Utara,” ujarnya.
Pihaknya juga telah melakukan pertemuan dengan pemilik tanah di Kelurahan Sicanang.
Dalam upaya merealisasikan rencana investasi di Sumut, Frank Wong menjelaskan bahwa perusahaannya juga tidak berdiri sendiri.
“Kami tergabung dari 22 negara, yakni dari negara ASEAN, Taiwan dan Makao. Bahkan gabungan kami tidak hanya perusahaan negara, tetapi juga perusahaan swasta, dan perusahaan yang tergabung di grup ini juga mendukung kami untuk menjajaki proyek yang bisa dikerjasamakan di Sumut,” tuturnya.
Disebutkannya, Sunrise Field Eco-Energy Development Co. Ltd telah mendaftarkan perusahaannya menjadi perusahaan Penanaman Modal Asing di Indonesia dan berkantor pusat di Medan dengan nama Sunrise International Investment Group. (LMC-01)