Turki, 7/7 (LintasMedan) – Warga negara Cina yang berada di Turki diminta untuk berhati-hati dan menghindari kerumunan orang yang menggelar protes anti-Cina.
Peringatan Kementerian Luar Negeri dikeluarkan setelah berlangsung sejumlah demonstrasi di Istanbul akhir pekan untuk menentang perlakuan pemerintah Cina terhadap minoritas Uighur yang beragama Islam. Minoritas Uighur pada umumnya tinggal di kawasan Xinjiang.
Salah satu protes diwarnai dengan kekerasan ketika pengunjuk rasa menghancurkan jendela sebuah restoran Cina.
Dalam unjuk rasa lain, warga berkumpul di depan Konsulat Cina di Istanbul dan meneriakkan slogan-slogan menentang kebijakan negara itu.
Di jalur diplomasi, pemerintah Turki telah memanggil duta besar Cina untuk menjelaskan pembatasan puasa di Xinjiang.
Pejabat pemerintah, guru dan siswa di sana dilaporkan dilarang berpuasa sementara restoran-restoran diperintahkan untuk tetap buka. Larangan serupa juga diberlakukan tahun sebelumnya.
Namun pemerintah Cina menegaskan langkah itu ditempuh untuk melindungi kebebasan beragama.
Turki berjanji akan menampung pengungsi Uighur yang melarikan diri dari penindasan di Cina akan tetapi langkah itu, justru membuat panas hubungan kedua negara.
Perlakuan yang dialami Uighur merupakan masalah penting bagi banyak penduduk Turki sebab mereka mempunyai kedekatan budaya dan agama.(LMC/BBC)