

Medan, 21/4 (LintasMedan) – Di Indonesia ada 315 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), namun 100 PDAM tak sehat karena kepala daerah tak mau naikkan tarif membuat perusahaan itu merugi.
“Kalau PDAM rugi, maka APBD harus mensubsudinya supaya perusahaan jalan terus,” kata Zulkifli Lubis, Ketua Tim Sosialisasi Penyesuaian Tarif Air PDAM Tirtanadi kepada warga Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai di aula Kantor Lurah Mandala III Jalan Tuba I Medan Jumat.
PDAM Tirtanadi menggelar Sambung Rasa Pelanggan “Sosialisasi Penyesuaian Tarif Air PDAM Tirtanadi” di sejumlah tempat di Medan, termasuk di Kantor Lurah Mandala III. Tirtanadi komitmen akan menaikkan tarif air mulai Mei 2017 untuk pemakaian April 2017.
Zulkifli yang juga Kepala Divisi (Kadiv) SDM PDAM Tirtanadi hadir bersama Kadiv Hubungan Pelanggan Tauhid Ichyar mewakili Direksi PDAM Tirtanadi, Irvan Simatupang- dosen Fisipol USU dengan moderator Azhari Pasaribu, Kacab PDAM Tirtanadi Medan Denai Askali dan mewakili Camat Medan Denai T Robby.
Zulkifli menyebut PDAM Tirtanadi sekarang membutuhkan dana sedikitnya Rp1,8 triliun untuk menambah debit air. Oleh karena itu pada Desember 2016, gubernur sudah menyetujui kenaikan tarif, seharusnya Pebruari sudah naik. Tapi harus ada sosialisasi dulu ke masyarakat pelanggan sehingga Mei 2017 baru mulai naik. “Kalau kepala daerah tak mengizinkan maka tarif air tak boleh naik,” kata Zulkifli.
Pasal 25 Peraturan Mendagri no 71 Tahun 2016 kepala daerah menetapkan tarif air paling lambat bulan Nopember. Ia menyebut Peraturan Mendagri no 71 tahun 2016 pasal 2 penghitungan dan penetapan tarif air minum berdasarkan pada keterjangkauan dan keadilan, mutu pelayanan, pemulihan biaya, efisiensi pemakaian air, Perlindungan air baku, transparansi dan akuntabilitas.
Zulkifli menyebut PDAM Tirtanadi berdiri tahun 1905 dengan pipa peninggalan zaman Belanda masih tetap dipakai. Kini di Medan ada 15 cabang, termasuk Sibolangit dan di zona 2 di luar Medan ada 6 cabang.
Program PDAM Tirtanadi tahun 2017 ditargetkan menambah 1.380 liter per detik dengan biaya Rp320 miliar yakni uprating IPA Sunggal 400 liter per detik biaya Rp65 miliar, Uprating IPA Delitua 300 liter per detik biaya Rp35 miliar.
Kemudian pembangunan IPA Medan Denai 240 liter per detik biaya Rp66 miliar, pengembangan IP TLM 400 liter per detik biaya Rp144 miliar dan pembangunan IPA Paket Pancurbatu berkapasitas 40 liter perdetik biaya Rp10 miliar. “Ditargetkan tahun ini sudah mengalir airnya karena 26 persen warga Medan belum terlayani air bersih,” tegas Zulkifli.
Camat Medan Denai diwakili T Robby minta masyarakatnya memahami kondisi PDAM Tirtanadi yang tujuannya untuk peningkatan kapasitas, kualitas pelayanan PDAM. (LMC-02)