

Medan, 18/8 (LintasMedan) – Penderitaan warga Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia korban bentrok dengan oknum anggota TNI baru-baru ini belum berakhir.
Belum habis rasa trauma akibat dianiaya puluhan aparat TNI-AU, korban yang kini dirawat di RS Mitra Sejati masih harus menerima ‘pil pahit’, mengeluarkan biaya sendiri selama perawatan.
Informasi diperoleh seluruh biaya perawatan para korban selama di rumah sakit swasta itu tidak ditanggung oleh BPJS.
“Padahal kami peserta aktif BPJS, dan selalu membayar setiap bulan,” kata Tati Hernawati,53, ibu dari korban penganiayaan oknum aparat negara itu, Kamis.
Imam Rezki Istiqlal,19, putera bungsunya masih dirawat intensif di ruang 313 Lantai III RS Mitra Sejati, akibat luka di bagian kepala.
Selang infus juga masih terpasang di lengan korban.
Menurut Tati, saat kejadian anaknya tersebut baru selesai sholat Ashar di Masjid Alhasanah di lokasi itu.
“Anak saya masih duduk di dalam masjid usai sholat dan langsung diseret-seret ,” kata Tati dengan raut sedih mengenang peristiwa tragis itu.
Begitu juga suaminya H Gafar Ismail yang juga Imam mesjid turut diintimidasi oleh aparat berseragam lengkap tersebut dan di tarik keluar mesjid serta dipaksa untuk menyuruh mundur warga yang berdemonstrasi.
Keluarga ini berharap pihak BPJS bisa menanggung biaya perobatan puteranya tersebut.
“Kemarin ada pegawai BPJS datang ke sini dan foto-foto anak saya, tapi kemudian kami dipanggil pihak adminsitrasi rumah sakit mengatakan BPJS menolak untuk menanggung biaya,” kata istriĀ pensiunan PT Angkasapura tersebut.
Alasannya, kata warga Karang Sari ini, BPJS hanya mengklaim perobatan orang sakit dan bukan akibat peristiwa seperti yang dialami anaknya.
“Padahal saat kejadian anak saya sedang di dalam masjid usai sholat dan langsung dipukuli. Bahkan rekaman kejadiannya pun dikabarkan beredar luas di media sosial,” katanya.
Sedangkan Imam kini mengaku pasrah dengan nasib yang dialaminya itu.
“Mau bagaimana lagi, hanya berharap semoga semua pihak punya hati nurani dengan nasib kami para korban penganiayaan,” kata mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) ini.(LMC-02)