

Medan, 8/9 (LintasMedan) – Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi mengaku yakin Dinas Pendidikan Sumatera Utara tidak sampai terseret dalam kasus ‘kelas siluman” di sejumlah SMA/ SMK Negeri di Kota Medan pada program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2017.
“Saya yakin Disdik tidak terlibat. Itukan cuma pandai-pandaian pihak kepala sekolah,” tegas Tengku Erry menjawab pers usai menghadiri sidang paripurna di DPRD Sumut, Jumat.
Meski demikian, sejauh ini Erry mengaku belum mendapat konfirmasi resmi dari pihak kepala sekolah yang diduga terlibat kasus yang menghebohkan dunia pendidikan itu.
Menurut Erry salah seorang kepala sekolah yang akan dimintai konfirmasi itu, hingga kini masih menunaikan ibadah haji.
“Nantilah sepulang dari tanah suci kita akan tanyai,” ujarnya.
Seperti diketahui, pada program PPDB 2017, sedikitnya dua sekolah menjadi sorotan yakni SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 13 Medan yang diduga melakukan tindakan ‘melawan hukum’ dan mencoreng dunia pendidikan dengan terseret kasus ‘kelas siluman’.
Persoalan ini mendapat kecaman sejumlah elemen masyarakat dan legislator di DPRD Sumut yang mendesak agar pihak-pihak yang terlibat diberi sanksi tegas.
Bahkan anggota DPRD Sumut, Nezar Djoeli mewacanakan pembentukan Pansus kelas siluman guna menelusuri kasus tersebut.
“Saya akan sampaikan rencana pembentukan pansus untuk menyelidiki kasus ‘kelas siluman’ ini kepada pimpinan dan anggota Komisi E DPRD Sumut,” kata politisi Partai Nasdem ini.(LMC-02)