Medan, 10/6 (LintasMedan) – Bakal calon walikota Medan Ir.Samuel RB. Panjaitan, menilai, perencanaan pembenahan dan pengawasan tata ruang yang lemah menyebabkan Kota Medan mengalami kemacetan lalu lintas di sejumlah titik.
“Buruknya tata ruang menjadi penyebab utama kesemrawutan di sejumlah kawasan di Medan,” katanya di Medan, Rabu.
Menurut dia, Medan dewasa ini seperti sebuah kota yang tidak memiliki cetak biru atau blue print tata ruang, sehingga pelanggaran tata ruang dan perubahan peruntukan kerap terjadi.
Bahkan, ia menilai, instansi berwenang dalam mengeluarkan surat izin bangunan terkesan dan perubahan peruntukan mengabaikan aspek estetika dan tata ruang kota.
Arah dan kebijakan pembangunan juga tidak terintegasi satu dengan lainnya, sehingga kawasan-kawasan terlihat kumuh dan lalu lintas semakin semrawut.
Kondisi ini, lanjut Samuel, semakin diperparah dengan berkurangnya ruang terbuka hijau, sanitasi dan saluran antisipasi banjir (drainase) yang buruk, daerah resapan air yang sudah banyak ditimbun dan berubah fungsi menjadi kawasan perumahan.
Sementara banyak perubahan terhadap peruntukan lahan tidak disertai dengan perencanaan yang matang, sehingga berpotensi menimbulkan dampak, di antaranya kemacetan lalu lintas dan banjir.
Seharusnya, kata dia, para pemangku kepentingan menunjukkan upaya serius menangani permasalahan kemacetan dan ancaman banjir di kota berpenduduk tiga juta jiwa lebih ini.
Ia menambahkan, pola tata ruang Kota Medan seyogyanya senantiasa memperhatikan aspek daya dukung lingkungan agar berdaya guna di masa mendatang.
Menyikapi permasalahan itu, menurut Samuel, mutlak dibutuhkan upaya tegas dari pemerintah kota setempat bersama lembaga terkait untuk membenahi pola tata ruang yang terintegrasi satu sama lain.
“Upaya tegas itu perlu segera dilakukan agar pemerintah kota tidak terkesan melakukan pembiaran yang berakibat pada rusaknya daya dukung lingkungan yang mengancam kehidupan masyarakat,” ujar pengusaha yang bergerak di bidang migas ini. (LMC-01)