Medan, 23/6 (LintasMedan) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan I Tahun 2017 turun dibandingkan pada priode sama tahun 2016.
Ekonomi Sumut sepanjang triwulan pertama tahun 2017 tumbuh 4,50 persen, sedangkan pada periode yang sama tahun 2016 sebesar 4,66 persen, seperti dikutip lintasmedan.com dari siaran pers BPS Provinsi Sumut, Jumat.
Meskipun mengalami penurunan, pangsa ekonomi Sumut masih relatif besar.
Sementara, produk domestik regional bruto (PDRB) Sumut pada kuartal I-2017 atas dasar harga berlaku mencapai Rp164, 421 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp118,430 triliun.
PDRB dipengaruhi oleh berbagai komponen permintaan seprti pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal atau investasi fisik dan ekspor-impor.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) memberi kontribusi terbesar, yaitu sebesar 53,47 persen, menyusul komponen ekspor barang dan jasa sebesar 35,92 persen dan komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 31,02 persen.
Struktur ekonomi Sumut pada triwulan I-2017 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama, yakni pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 21,61 persen, industri pengolahan sebesar 20,52 persen serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 17,77 persen.
BPS Sumut juga merilis, nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumut pada bulan April 2017 mengalami penurunan dibandingkan bulan Maret 2017, yaitu dari 831,15 juta dolar AS menjadi 775,84 juta dolar AS atau turun sebesar 6,66 persen.
Namun, bila dibandingkan dengan bulan April 2016, ekspor Sumut mengalami kenaikan sebesar 24,73 persen.
Peningkatan nilai ekspor Sumut terbesar pada bulan April 2017 berasal dari golongan berbagai produk kimia sebesar 9,70 juta dolar AS (15,16%).
Sedangkan penurunan nilai ekspor terbesar terjadi pada golongan karet dan barang dari karet sebesar 47,78 juta dolar AS (-25,82%). (LMC-04)