
Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi didampingi Tokoh Olahraga Wushu Nasional Master Supandi Kusuma, (kedua kanan), melakukan pemukulan gong sebagai tanda dibukanya Kejurda Sanda 2017, di di Gedung Yayasan Pendidikan Cinta Budaya kompleks MMTC Medan Estate, Sabtu (19/8). (Foto: LintasMedan/ist)

Medan, 19/8 (LintasMedan) – Sebanyak 132 atlet wushu dari 10 kabupaten dan kota di Sumatera Utara (Sumut) tampil pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) Sanda tahun 2017 memperebutkan Piala Gubernur Sumut.
“Saya juga berharap Kejurda Wushu 2017 ini mampu melahirkan atlet-atlet potensial yang nantinya menjadi andalan Sumut, sehingga nama besar provinsi ini di cabang olahraga wushu tetap terjaga,” kata Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, pada acara pembukaan Kejurda Sanda Sumut 2017 di Gedung Yayasan Pendidikan Cinta Budaya kompleks MMTC Medan Estate, Sabtu.
Karena itu ia meminta kepada para atlet wushu yang mengikuti kejurda sanda tersebut dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas
Diakuinya, cabang olahraga wushu masih merupakan salah satu andalan Sumut untuk mendulang medali emas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Kita bangga terhadap perkembangan dan prestasi yang diraih para atlet wushu Sumut selama ini, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ucap Erry.
Pada PON XIX 2016, para atlet wushu Sumut berhasil meraih medali terbanyak, yakni 9 medali emas, 8 perak dan 4 perunggu.
Torehan prestasi tersebut sekaligus memperpanjang dominasi Sumut sebagai juara umum cabang olahraga wushu sejak PON XVI tahun 2004 di Palembang, Sumatera Selatan.
Di tingkat internasional, atlet -atlet Sumut tetap mendominasi dan menyumbangkan medali emas bagi Indonesia, seperti di SEA Games dan Asian Games maupun kejuaraan dunia dan lainnya.
Master Supandi
Menurut Erry, Cabang olahraga wushu masih merupakan salah satu andalan Sumut untuk mendulang medali emas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Capaian prestasi tersebut tidak terlepas dari peran tokoh wushu nasional Master Supandi Kusuma yang juga penyandang gelar DAN VIII Wushu Internasional.
“Perhatian Master Supandi Kusuma terhadap wushu cukup besar. Ia tidak hanya mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran dalam membina wushu tapi juga materi. Karenanya Sumut bangga memilik Master Supandi Kusuma,” ucap Gubernur.
Acara pembukaan Kejurda Sanda Sumut 2017 turut dihadiri, antara lain tokoh wushu nasional Master Supandi Kusuma, Kadispora Sumut Baharuddin Siagian, Kabid Sport Science dan Iptek KONI Sumut Budi Valianto, Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Cinta Budaya Heryanto, Ketua Yayasan Kusuma Wushu Indonesia Heriyanto dan Pengcab Pengcab Wushu Indonesia se Sumut.
Sebelumnya, Wakil Ketua Panitia Pelaksana Kejurda Sanda se Sumut 2017, Rahman Situmeang melaporkan, Kejurda Sanda mempertandingkan kelompok junior dan senior putra/putri.
Adapun Kelas yang dipertandingkan, junior putra: Kelas 45 Kg (eksebisi/seleksi Popnas), 48 Kg, 52 Kg, 56 Kg, 60 Kg, 65 Kg, 70 Kg dan 75 Kg.
Junior putri, kelas 45 Kg (eksebisi/seleksi Popnas), 48 Kg, 52 Kg dan 56 Kg
Senior putra; kelas 48 Kg, 52 Kg, 56 Kg, 60 Kg, 65 Kg, 70 Kg dan 75 Kg serta senior putri, kelas 48 Kg, 52 Kg, 56 Kg dan 60 Kg.
Sekretaris Umum Pengprov WI Sumut Darsen Song, mengemukakan bahwa Kejurda Sanda 2017 memiliki arti penting, karena event ini dijadikan sebagai sarana seleksi persiapan Sumut menghadapi Kejurnas Wushu Junior dan Senior 2017.
“Kejurda Sanda ini juga dijadikan sebaga ajang seleksi untuk memilih atlet junior wushu terbaik yang akan diterjunkan di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di Semarang pada September 2017,” katanya. (LMC-02)