
Jakarta,15/11 (LintasMedan) – Tanggal 13 November 2015 adalah Jumat hitam buat Perancis, Eropa dan untuk Barat. Presiden Prancis Francois Hollande menuding kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) berada di balik serangan yang menewaskan 129 orang itu. Bahkan Hollande menyebut serangan itu sebagai ‘suatu aksi perang’.
“Ini aksi perang… yang dilakukan oleh pasukan teroris, Islamic State, melawan Prancis, melawan… apa yang kita sebut, sebuah negara bebas,” kata Hollande seperti dilansir AFP, Sabtu.
ISIS pun mengaku sebagai kelompok yang bertanggung jawab di balik serangan berdarah itu. Bahkan ISIS tetap menjadikan Prancis sebagai target utama.
Sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (15/11/2105), ISIS menyatakan serangan Jumat (13/11) malam itu dirancang untuk menunjukkan Prancis tetap dalam kondisi bahaya. Jika tak mau jadi terget ISIS, Prancis harus mengubah kebijakannya.
Ada enam lokasi yang diserang kelompok teroris pada Jumat lalu. Lokasi serangan dengan korban terbanyak yakni 89 tewas adalah Bataclan. Bataclan adalah tempat pertunjukan kesenian bergengsi dan legendaris dengana kapasitas 1.500 kursi.
Bataclan terletak di 50 boulevard Voltaire di arondisemen ke-11 Paris, Prancis. Dibangun pada tahun 1864 dan baru dibuka pada tanggal 3 Februari 1865.
Gedung yang dirancang oleh Charles Duval bergaya Chinoiserie atau gaya klasik natural yang abadi. Dahulu gedung ini menjadi tempat pertunjukan dansa.
Dihimpun dari berbagai sumber, Bataclan dahulu dimiliki oleh orang Yahudi bernama Pascal dan Joel Laloux. Namun setelah 40 tahun mereka memiliki, gedung tersebut dijual pada September 2015.
Bataclan juga pernah menjadi target orang-orang anti Israel. Orang-orang tersebut menganggap, Bataclan merupakan tempat yang sering dipakai untuk acara-acara pro-Israel.
Lokasi kedua yang diserang kelompok teroris adalah stadion bola Stade de France. Tiga bom meledak di luar stadion saat berlangsung pertandingan sepak bola persahabatan antara kesebelasan nasional Prancis melawan Jerman.
Seorang presenter radio Pierre Janaszak mengaku mendengar seorang penyerang mengucapkan sebuah kalimat sambil menembak. “Ini kesalahan Hollande, ini kesalahan presidenmu, tak seharusnya dia mencampuri urusan Syria,” kata Janaszak menirukan ucapan sang teroris seperti dikutip AFP, Minggu (15/11/2015).
La Belle Equipe Restaurant menjadi lokasi ketiga yang diserang kelompok teroris. Di tempat ini ada 18 orang tewas akibat serangan tersebut.
Kelompok teroris juga menyerang Petit Cambodge and Le Carrillon restaurants, Casa Nostra Pizzeria dan Boulevard Voltaire yang hanya berjarak ratusan meter dari Bataclan.
Apa sebenarnya yang ingin diserang ISIS di Paris? Pesan apa yang mereka suarakan?.(LMC/Dtc)