Jakarta, 20/6 (LintasMedan) – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sepakat memulai kerja sama yang saling menguntungkan melalui penandatanganan nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding).
MoU tersebut ditandatangani Direktur Utama PGN Gigih Prakoso dan Direktur Utama PTKS Silmy Karim di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.
Melalui kesepakatan kerja sama tersebut, PGN dan Krakatau Steel akan memperkuat kerja sama di bidang pengelolaan dan pengembangan bisnis energi.
“PGN dan Krakatau Steel mempunyai kompetensi andal dalam bidang masing-masing, karena itu jika keduanya memperkuat kerja sama, maka akan terdapat saling tukar benefit,” kata Direktur Utama PGN Gigih Prakoso.
Ia memaparkan, MoU itu berisikan pengembangan bisnis saling menguntungkan dengan ruang lingkup terutama kerja sama pengembangan dan pengelolaan gas bumi di lingkungan Krakatau Steel Group.
Krakatau Steel merupakan produsen baja dan produk seejenisnya, membutuhkan layanan energi yang aman dan efisien.
Ia juga mengemukakan bahwa Krakatau Steel memiliki peran penting dalam struktur industri nasional sebagai hulu.
Untuk itu, kata dia, PGN berkomitmen menopang visi ke depan perusahaan industri peleburan besi baja tersebut.
“Salah satu tanggung jawab PGN selaku Sub Holding Gas, yaitu membantu memajukan perekonomian nasional dengan cara memberikan nilai lebih kepada sektor industri nasional.
Kedua perusahaan juga bersedia melakukan kerja sama dalam pengelolaan bisnis kelistrikan melalui anak usaha, serta kerjasama potensial lainnya.
“Itu semua kerja sama yang prioritas di antara kedua perusahaan, namun di luar tersebut, keduanya masih terbuka untuk kerja sama yang memberikan benefit kepada masing-masing pihak,” ujar Gigih.
Sementara itu, Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim mengungkapkan bahwa hingga saat ini perusahaan yang dipimpinnya terus melakukan pengembangan kapasitas produksi baja.
Pada tahun 2025, kata dia, kapasitas produksi baja di kawasan industri Krakatau Steel akan meningkat hingga 10 juta ton per tahun.
Karena itu, kata Silmy, tidak hanya bidang energi yang dapat dikerjasamakan, tapi juga termasuk bidang logistik, air industri, pengembangan kawasan dan infrastruktur lainnya.
“Dari kerja sama ini, Krakatau Steel akan memperoleh peningkatan daya saing melalui efisiensi biaya produksi dengan pasokan gas yang kompetitif,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya berharap memperoleh tambahan pendapatan melalui kerja sama pengelolaan bisnis gas bumi serta bertambahnya investor yang mendayagunakan kawasan industri yang dimiliki anak perusahaan PT Krakatau Steel. (LMC-05)