
Gubernur Sumut Edy, memimpin rapat penanganan Covid-19 varian Omicron dan percepatan vaksinasi, serta memberi peringatan saat Nataru ,Senin (20/12).
Medan, 20/12 (LintasMedan) – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengimbau masyarakat untuk tidak keluar rumah jika tidak ada urusan yang sangat penting saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Warga diminta untuk menahan diri dan tidak keluar rumah guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron,” ucap Edy, saat memimpin rapat
penanganan Covid-19 varian Omicron dan percepatan vaksinasi, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Senin (20/12).
Dalam pertemuan tersebut, langkah antisipasi ketat dinilai perlu seiring pencapaian target 70% vaksin hingga akhir tahun.
Hadir di antaranya Pangdam I/BB Mayjend TNI Hassanudin, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Danlantamal I/Belawan Laksma TNI Achmad Wibisono, unsur Forkopimda Sumut, jajaran Satgas Covid-19 Sumut, serta seluruh kabupaten/kota yang mengikuti melalui konferensi jarak jauh.
“Omicron ini varian baru, yang tercanggih saat ini. Untuk itu jangan pernah lepas masker, disiplin protokol kesehatan dan ikuti vaksinasi. Kita harus antisipasi, jangan terjadi lagi (peningkatan kasus), setiap habis libur, angka selalu naik. Janga lengah,” imbaunya.
Sedangkan untuk kesiapan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), ini gubernur menyampaikan sudah di laksanakan di awal Desember (2021) dengan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat. Terkhusus soal Covid-19 ditambah dengan varian baru (omicron) yang juga harus di antisipasi.
Sementara terkait vaksinasi dari laporan diterima gubernur, masih ada 13 kabupaten/kota yang data vaksinasi belum mencapai 70%. bahkan ada tiga kabupaten yang angkanya di bawah 60% dari jumlah penduduk penerima vaksin. Meskipun secara total (rata-rata), Sumut sudah berada di angka 70,8%.
Senada dengan itu, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak menyampaikan, rencana peningkatan kesadaran masyarakat terkait protokol kesehatan melalui operasi yustisi yang selama ini memang sudah berjalan. Karena itu, untuk menindaklanjuti arahan Gubernur, pihaknya bersama TNI siap mendukung peningkatan langkah penegakan disiplin protokol kesehatan.
“Jadi jika selama ini mulai mereda, sasarannya menjadi sedikit (opersai yustisi). Menjelang Nataru ini kita tingkatkan lagi. Kita bagi beberapa titik, kekuatan ditambah bersama Satpol PP. Ini juga kita tingkatkan di seluruh wilayah (kabupaten/kota),” katanya.
Sedangkan terkait vaksinasi, lanjut Panca, pihaknya bersama Kodam I/BB menyampaikan strategi manajemen dalam rangka pemetaan persentase berdasarkan administrasi, mulai dari kabupaten/kota, kecamatan hingga tingkat desa/kelurahan.
“Saya dan Pak Pangdam (I/BB) mengingatkan itu. Jadi perlu pemetaan, bahkan setelah tingkat desa, dipetakan lagi hingga tingkat dusun. Jadi vaksinasi itu efektif. Kalau soal (penyediaan) vaksin, Dinas Kesehatan Sumut sangat membantu,” paparnya.
Pangdam I/BB Mayjend TNI Hassanudin menyampaikan perlunya tindaklanjut dari arahan Presiden RI Joko Widodo untuk memaksimalkan vaksinasi hingga mancapai target 70% hingga akhir tahun. Namun dalam hal pelaksanaannya harus ada antisipasi agar tidak gaduh dan datanya terukur.
“Yang penting adalah edukasi prilaku masyarakat, karena obat paling ampuh itu kesadaran menggunakan masker. Kita tidak boleh abai. Kepada jajaran pimpinan di kabuapten/kota, ini tanggung jawab moral kita,” ucapnya.(LMC/Irma Yuni)