
Sejumlah regu penyelamat Taiwan sudah dikerahkan dan saat ini masih menjangkau orang-orang yang terperangkap di antara reruntuhan gedung. (Foto: LintasMedan/BBC)

Sejumlah regu penyelamat Taiwan sudah dikerahkan untuk menyelamatkan warga yang terperangkap di antara reruntuhan gedung, pascagempa yang melanda Kota Tainan, Taiwan, pada Sabtu (6/2) dinihari. (Foto: LintasMedan/BBC)
Taipei, 6/2 (LintasMedan) – Gempa dengan kekuatan 6,4 pada skala Richter telah merubuhkan gedung-gedung dan menewaskan sedikitnya tiga orang di Kota Tainan, Taiwan bagian selatan, pada Sabtu dini hari waktu setempat.
Sejumlah regu penyelamat dikerahkan dan saat ini masih menjangkau orang-orang yang terperangkap di antara reruntuhan gedung, demikian dilansir dari BBC.
Hingga Sabtu siang, lebih dari 220 orang sudah berhasil diselamatkan.
Namun, sebanyak tiga orang meninggal dunia setelah sebuah rumah susun rubuh. Di antara korban meninggal dunia terdapat seorang bayi.
seorang warga bernama Emma mengaku dirinya dan khalayak umum khawatir dengan gempa susulan.
“Saya merasakan getarannya, mengerikan,” ujarnya.
Sementara, warga lainnya yakni Irving Chu yang berada di dalam sebuah hostel di tengah Kota Tainan mengatakan terbangun oleh getaran selama 40 detik.
“Getarannya begitu dahsyat. Seluruh kamar bergetar. Kami kemudian berpegangan pada benda-benda sekitar,” ujar Chu.
Gempa di Tainan dirasakan warga ibu kota Taiwan, Taipei, yang berjarak 300 kilometer
Sedemikian kuat gempa itu, Barry Knapp, seorang warga Inggris yang berada 240 kilometer sebelah utara Kota Tainan, juga merasakan getaran.
“Saya sedang berada di ranjang dan bakal terlelap, tapi getarannya mulai berlangsung,” kata Knapp .
Gempa itu terjadi saat warga Taiwan sedang bersiap menyambut Tahun Baru Imlek. (LMC-01/BBC)